Thursday, November 24, 2016

Teknologi Idiot

      Semakin maraknya teknologi bukanlah acuan menjadi kebaikan, meskipun semakin mudah kita untuk mencari tahu sesuatu semakin terasa degradasi moral yang berada pada sebuah sistem kemasyarakatan sekarang, media untuk sosial sekarang menjadi kebutuhan dan interaksi sosial menjadi hal yang tabu.
      Kita lihat saja kaum kaum muda begitu leluasanya mereka untuk memegang kendali atas dirinya sendiri tanpa di ikutkan adanya interaksi antar pemuda yang lain. Menjadi contoh yaitu banyak kaum muda yang bertemu tetapi masih selalu megang gadget mereka bak mereka tak saling kenal.
     Seperti kata Einstein bahwa Teknologi akan membuat manusia idiot. Itu tampak nyata sekarang ini. Dimana saling bertemu tanpa adanya obrolan hanya ada gadget gadget yang bermain di setiap masing masing tangan. Dan semacam ini menjadi budaya masyarakat yang sejati nya harus di ikutkan ke hal hal yang bersifat lebih intim ini hanya melewati media saja.

Sunday, May 8, 2016

Kehidupan Kala Senja

Senja sang Tuhan, takan bisa menutupi bayang kehidupan kala itu, Di suatu lembah nan eksotik yang kulihat. Terlintas tamaram kehidupan yang tak pernah sirna. Kehidupan tanpa kemewahan, yang di bunuh dengan kesenjangan kesenjangan. Senja itu mengguatkan pemikiran saya akan arti sebuah gelap dan terang pada kehidupan. Di garis tengah keduanya menyimpan banyak keindahan yang hanya dapat di nikmati sebagian orang. Asap terbang, senyuman terkembang menjadikan perjalan dunia tak terasa. Walaupun sesak dalam dada, berhenti otaknya dihiraukan untuk sementara.
Sementara mereka berpulang karena panggilan pencipta telah tiba, merek saling sapa untuk keselamatan bersama.

Wednesday, May 4, 2016

Bercinta dalam Doa

Tuhan memberikan perasaan untuk selalu menjaga dalam asa, menjadi sebuah puisi dalam doa. Puisi yang terangkai dalam angan, terbentur dalam sebuah bayang. Bayang yang selalu mengikuti waktu, dalam setiap bait pemikiran yang tercerna dalam logika. Akan nampak semu ketika bertemu, nampak nyata ketika tak ada. Itulah sang cinta. Semua manusia memiliki rasa, tapi semua akan tampak sakit tanpa perlawanan. Tampak membosankan ketika berbenturan. Tuhan menciptakan rasa itu karena Tuhan sudah jenuh, jenuh menunggu untuk di cintai. Karena Tuhan akan kangen untuk bercinta dalam doa.

Sunday, May 3, 2015

Mahasiswa dan Korupsi

    Sebuah cerita dari lingkar lingkar mahasiswa yang tak pernah saya dapati arti dari sebuah persahabatan nyata, dari sebuah golongan golongan. Yah.. memang bisa di kata "golongan" karena selalu memintingkan arti sebuah kemengan dalam golongan tersebut tanpa tau apa makna sebuah jabat tangan. Memang persinggungan itu hal wajar, ibarat sebuah piston untuk bergerak ia harus bersinggungan dengan rumah piston. Tapi apalah di kata jika di kening tak ada kamus yang menjabarkan akan sebuah perubahan nyata dengan tindakan tanpa merubah sebuah sistem dalam lingkup kenegaraan, Kenapa saya berbicara langsung ke atas karena saya khawatir tentang apa yang di sampaikan dan saya dengarkan tentang perubahan. Perubahan tentang negara yang di awali mahasiswa. Mungkin hari ini mahasiwa tidak bisa di katakan lagi suci seperti zaman di orde orde karena sekarang bukan salah akan sistem pendidikan tetapi akan budaya yang tertanam dalam otak otak mahasiswa. 
   Mencoba merancang dan menggerakkan untuk memperoleh sesuatu untuk bisa di nikmatin kelompk kelompoknya nanti. Di mana korupsi di lini kampus pun merebak untuk menghidupi kelompok kelompok. Nggak bisa di pungkiri lagi,semua mahasiswa sudah mempratikkan sebuah sistim ini dengan dalih agar semua rakyatnya ( golongan ) biar tetap hidup dengan uang uang hasil proposal acc dekan atapun rektor. Walapun mereka berkoar koar di jalan teriak teriak korupsi ini korusi itu di pejabatnya yang mana pejabat itu adalah senior seniornya sendiri. Ibarat ngomong tanpa tindakan, mahasiswa sekarang teracuni dengan kehidupan yang memperbanyak polusi tanpa menanam tumbuhan. Saya tak menyalahkan koruptor karena dulu di jaman jaman perkulihaannya mereka juga melakukan praktik ini sewaktu menjabat di kampus atapun di organisasi oraganisasi.
Siapa yang salah ?? tak ada yang salah yang salah adalah budaya kolot tak mengerti apa itu arti kejujuran yang nyata. Masih banyak tepo sliro yang menyimpang bukan arti dari teposliro itu sendiri.

Friday, March 6, 2015

ANGGOTA UANG SOGOKAN

   Baru baru ini, sebuah dinamika politik muncul kembali. Saya berduskusi dengan salah seorang bapak yang punya anak POLISI dan seorang ibu yang mempunyai anak di Akademi Militer. Dimana mereka menjelaskan,bahwa masuk menjadi anggota POLISI dan TNI harus memakai biaya yang sangat besar. Ini sudah menjadi rezim sejak dahulu. Mungkin imbas dari anjing anjing keamaan negara yang terlalu korup.
   Mereka menyatakan saat pendaftaran sampai tes tes yang di jalani, semua memakai uang dan uang. Saya heran kenapa dalam UUD di jelaskan GRATISSS !!!! tapi dilapangan harga Polisi seharga 2 Mobil Avanza dan di AKMIL Seharga Pajero Sport. Kasus rekening yang besar di tubuh POLRI tak ayal dari uang uang petani yang susah, yang kepengen anaknya bisa membanggakan mereka tapi harus memakan sawah sawah mereka. Mata pencarian mereka harus hilang untuk menyuapi anjing anjing gemuk yang tak tau diri.
   Mungkin karena seorang keamaan, mainya suka pengen aman, ngamanin uang masyarakat. Namanya juga Kebo kalo nggak dapat makan yang harus merunduk untuk mencari rumput. Rumput rumput dari masyarakat yang tercekik akibat ulah pejabat bangsat.
   Dan yang paling saya takuti dimana dalam tes yang di jalani yang di pentingkan uang bukan jaminan fisik, mental dan pikiran.

Friday, September 20, 2013

Mungkin Mimpi

    Sebuah kenikmatan yang semu melanda jiwa ini. Ntah ini hanya cobaan atau mungkin nikmat dari Tuhan, yang jelas ini hanya pemberian dari tuan. Tak tahu asalnya semua ini, yang pasti aku bisa makan sesuap nasi. Kau bagaikan malaikat dalam jiwa ini,di saat raga ini tak lagi bisa mencari disaat letih ini melanda jiwa yang rapuh ini,kau datang membawa sebungkus nasi. Terima Kasih tuan hatimu sungguh menjadi jiwa ini makin peduli.Saat Ku mencari asal dari semua ini.
  Oh... alangkah sedihnya aku disaat tuan tuan menolongku, di saat kebaikkan makin terlihat busuk.Kau grogoti hidupku yang tinggal sejengkal ini, kau manfaatkan kebaikkan demi sebuah kursi. Sugguh hati ini terasa tertusuk duri saat ku melihat bahwa ini bentuk pedulimu kepada rakyat seperti kami.
    Yah... mau di kata, kau tipu jiwa jiwa ini, kau gadaikan kebaikkan hatimu demi sebuah kursi nan megah, kursi yang menjadi kau lupa diri. Bukan ketulusan yang kau berikan tetapi sebuah timbal balik yang kau minta. Kau gembor gemborkan kebaikkanmu demi secarcik kertas, demi mendulang emas, yang akhirnya kau jual belikan kursimu itu hanya untuk mengisi kantong kantong yang tak bisa penuh. Alangkah sedihnya jiwa jiwa ini saat ku mengadu pada Tuhan hanya tangis yang selalu terjawab, Kapan ku bisa menemukan orang seperti tokoh tokoh khayal yang bisa memberi tanpa imbalan yang berarti. Mungkin itu semua mimpi dan khayal dalam benak kami.

Wednesday, July 3, 2013

Mungkin Berubah

    Para penjaja cinta merajalela menjadi kan ladang kehidupan para wanita yang haus akan kehidupan yang sangat jauh di ambang mimpinya. INDONESIA negeri yang sangat taat pada dharma sekarang berubah menjadi jadi dengan nilai yanga amat sukar di telaah dengan adab budaya yang dulunya sangat indah yang dulu sangat menghoramti akan tata asusila,sekarang berubah menjadi ladang para pemuja cinta dunia,pemuja para hidung yang sangat belang. 
    Jika kita berkaca kepada kehidupan lampau kita pasti miris mengapa sekarang kita menjadi budaya yang sangat GAUL dimana mengauli orang yang belum dalam lingkaran agama pun diperbolehkan. Kita berkaca pada salah satu kota di sebelah timur pulau jawa. Ya pasti tau, para wanita memajang dirinya untuk para pemuas nafsu belaka demi menyambung hidupnya.Semua orang saling melempar tangan jika ini diperbincangan malah seakan akan menjadikan aset bagi daerah mereka menjadikan pemberantas kemiskinan dalam masyarakatnya. Apakah rakyat harus menelan pil yang bisa menjadikan mereka nanti seperti abu di taburkan apakah para penguasa agama peduli terhadapnya. Hmmm Penguasa Agama pun malah ikut ikutan menikmati jalan.

(Gagagasan yang kurang ilmu.)