Sunday, May 8, 2016

Kehidupan Kala Senja

Senja sang Tuhan, takan bisa menutupi bayang kehidupan kala itu, Di suatu lembah nan eksotik yang kulihat. Terlintas tamaram kehidupan yang tak pernah sirna. Kehidupan tanpa kemewahan, yang di bunuh dengan kesenjangan kesenjangan. Senja itu mengguatkan pemikiran saya akan arti sebuah gelap dan terang pada kehidupan. Di garis tengah keduanya menyimpan banyak keindahan yang hanya dapat di nikmati sebagian orang. Asap terbang, senyuman terkembang menjadikan perjalan dunia tak terasa. Walaupun sesak dalam dada, berhenti otaknya dihiraukan untuk sementara.
Sementara mereka berpulang karena panggilan pencipta telah tiba, merek saling sapa untuk keselamatan bersama.

No comments:

Post a Comment