Baru baru ini, sebuah dinamika politik muncul kembali. Saya berduskusi dengan salah seorang bapak yang punya anak POLISI dan seorang ibu yang mempunyai anak di Akademi Militer. Dimana mereka menjelaskan,bahwa masuk menjadi anggota POLISI dan TNI harus memakai biaya yang sangat besar. Ini sudah menjadi rezim sejak dahulu. Mungkin imbas dari anjing anjing keamaan negara yang terlalu korup.
Mereka menyatakan saat pendaftaran sampai tes tes yang di jalani, semua memakai uang dan uang. Saya heran kenapa dalam UUD di jelaskan GRATISSS !!!! tapi dilapangan harga Polisi seharga 2 Mobil Avanza dan di AKMIL Seharga Pajero Sport. Kasus rekening yang besar di tubuh POLRI tak ayal dari uang uang petani yang susah, yang kepengen anaknya bisa membanggakan mereka tapi harus memakan sawah sawah mereka. Mata pencarian mereka harus hilang untuk menyuapi anjing anjing gemuk yang tak tau diri.
Mungkin karena seorang keamaan, mainya suka pengen aman, ngamanin uang masyarakat. Namanya juga Kebo kalo nggak dapat makan yang harus merunduk untuk mencari rumput. Rumput rumput dari masyarakat yang tercekik akibat ulah pejabat bangsat.
Dan yang paling saya takuti dimana dalam tes yang di jalani yang di pentingkan uang bukan jaminan fisik, mental dan pikiran.